Sabtu, 18 April 2009

ADA APA DENGAN KANTUNG PLASTIK?

A. Wahyu CP, ST, M.Sc.
Dalam satu tahun, 1 triliun kantong plastik digunakan oleh dunia. Setiap orang menggunakan sekitar 170 kantung plastik tiap tahun. Ini berarti setiap satu menitnya 2 juta kantung plastik yang dibuang. Kantung plastik terbuat dari polyethylene (PE), suatu bahan thermoplastic yang lebih dari 60 juta ton bahan ini diproduksi setiap tahun di seluruh dunia terutama menjadi kantung plastik. Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah (BBM). Di negara-negara maju, penggunaan plastic shopping bags (kantung plastik belanjaan) di toko dan supermarket mulai dibatasi dan digantikan dengan paper bags (kantung kertas) yang terbuat dari kertas yang dapat didaur ulang.
Di San Francisco (AS), toko dan supermarket yang masih menyediakan kantung plastik dikenakan denda $100 (hampir Rp 1 juta) untuk pelanggaran pertama kali, dan meningkat denda $200 untuk pelanggaran berikutnya dan jika masih melanggar dikenakan denda $500. Di Australia, toko-toko menjual green bags seharga satu dollar saja namun bisa dipakai berkali-kali. Di Perancis, supermarket (seperti Carrefour) memaksa konsumennya untuk membeli plastik yang dapat dipakai berulang (reusable plastic) dan tas kain non-tenun (non-woven bags). Di Inggris, beberapa toko besar (seperti Tesco dengan Green bag Shceme) memberi discount khusus senilai 1-4 Poundsterling bagi pembeli yang membawa sendiri tas dari rumah.
Apa dosa kantung plastik sehingga harus dikurangi pemakaiannya?
Kantung plastik tergolong barang sekali pakai (disposable; single-use plastic shopping bags) sehingga memperbanyak sampah. Kalau kita belanja bulanan di supermarket, sekali belanja kita akan dihadiahi paling sedikit 4 kantung plastik dalam berbagai ukuran. Jakarta menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya adalah sampah non-organik terutama plastik dan kertas. Sampah kantong plastik yang dibuang di Jakarta dapat menutupi 2.600 lapangan sepak bola. Sampah plastik baru bisa terutai di alam (biodegrable) dalam waktu 500-1.000 tahun, sehingga jika tercecer di tanah akan merusak lingkungan (menghambat peresapan air yang menyebabkan banjir dan merusak kesuburan tanah).
Pemerintah Bangladesh melarang kantung plastik karena dianggap penyebab banjir karena menyumbat saluran buangan air di musim hujan. Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka. Hanya 1% saja kantung plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya recycle dengan harga jual produk recycle, sehingga hampir semua kantung plastik tinggal menjadi sampah. Pemulung saja ogah ambil sampah kantung plastik! Untuk memproduksi plastik, setiap satu tahunnya diperlukan 1 juta barel minyak yang menghasilkan emisi gas rumah kaca perusak lapisan ozon (ditambah lagi sekarang terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM).
Bhutan, negara kecil di pegunungan Himalaya (di Asia Tengah dekat India) dalam peringkat kebahagian dunia dinyatakan sebagai negara berkembang yang penduduknya paling berbahagia di dunia. Pemerintah Bhutan melarang kantung plastik dan rokok karena memandang produk itu membuat warganya tidak bahagia.
Apa yang bisa kita lakukan?
Bantu selamatkan bumi dengan membawa tasendiri saat berbelanja ke supermarket atau ke pasar tradisional (ingatlah kebiasaan baik dari Ibu dan Nenek kita yang dulu ketika berbelanja ke pasar tradisional, selalu membawa sendiri tas belanja dari rumah). Sebaiknya gunakan tas ramah lingkungan yang terbuat dari bahan kain yang dapat didaur-ulang (seperti tas belanja ramah lingkungan "Lestari lingkunganku"). Kini mulai tersedia kantung plastik ramah lingkungan (Bio Degradable Plastic Bag) yang terbuat dari tepung singkong (maizena) dan dapat terurai dalam 6 bulan sampai 5 tahun (bandingkan dengan plastik biasa yang baru terurai setelah 500-1.000 tahun). Namun ketersediannya masih terbatas dan masih mahal (Rp. 1.000 per lembar). Bawalah selalu tas ramah lingkungan itu (di mobil atau di motor) sehingga selalu tersedia kapanpun Anda membutuhkannya. Jadi tidak ada alasan, Anda terpaksa menerima kantung plastik. Jika hanya membeli sedikit, mulailah mau/berani menolak pemberian kantung plastik dari toko dan masukkan barang belanjaan ke dalam tas Anda. Ingat, kantung kresek adalah bonus yang tidak berguna. Kurangi penggunaan kantong plastik kresek SEKARANG JUGA. Jika belum dapat menghentikan secara total, lakukanlah secara bertahap, misalnya hanya untuk digunakan untuk membuang sampah di tempat sampah (menjadi plastik sampah/trash bags). Jangan jadi penimbun dan kolektor kantung plastik tak terpakai yang memenuhi rumah Anda. Segera enyahkan dari rumah alias cuci gudang. Anjurkan keluarga, teman, dan tetangga untuk mengurangi pemakaian kantung plastik, dengan menjelaskan bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Jadilah agen penyelamat lingkungan.
Lalu dikemanakan kantung plastik yang masih saya simpan?
Daripada dibuang merusak lingkungan, maka sumbangkan saja ke Program Daur Ulang Tzu Chi bersama-sama sumbangan sampah daur ulang lain (kertas, botol, kaleng, dll). Biarlah Depo Daur Ulang yang akan membereskan masalah sampah kantung plastik Anda. Dengan berbuat ini, Anda mendapat manfaat ganda, yaitu : Turut peduli lingkungan, dengan tidak mewariskan sampah plastik perusak lingkungan, dan Berbuat amal kebajikan karena hasil daur ulang Tzu Chi digunakan untuk kegiatan sosial (pengobatan dan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu).
Dengan merubah kebiasaan kecil,
Kita akan berkontribusi dalam
pelestarian lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar